Subscribe:

Pages

Sabtu, 24 September 2011

10 NASIHAT RASULULLAH KEPADA PUTERINYA


"Sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholehah. Dan perkara yang pertama kali di tanyakan kepada seorang wanita pada hari kiamat nanti, adalah mengenai sholat 5 waktu dan ketaatanya terhadap suami" (HR.Ibnu Hibban dari Abu Hurairah)

Ada 10 wasiat Rasulullah SAW kepada putrinya Fatimah binti Rasulullah. 10 wasiat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya bila kemudian dimiliki oleh setiap istri sholehah...

Wasiat tersebut adalah:

1).Ya, Fatimah kepada wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan kebaikan baginya dari setiap biji gandum melebur kejelekan dan meningkatkan derajat wanita itu.

2). Ya, Fatimah kepada wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya,niscaya Allah menjadikan dirinya dengan neraka 7 tabir pemisah.

3).Ya, Fatimah. Tiadalah seorang wanita yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu menyisirnya dan mencuci pakaianya, melainkan Allah menetapkan pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang.

4). Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan menahanya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

5). Ya, Fatimah, yang lebih utama dari keutamaan diatas adalah keridhoan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridho kepadamu,maka akt tidak akan mendo'akanmu. Ketahuilah, Wahai Fatimah. Kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

6). Ya, Fatimah. Apabila wanita mengandung, maka malaikat memohonkan ampunan baginya,

dan Allah menetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan.

Ketika wanita merasakan sakit akan melahirkan,

Allah menetapkan pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah.

Setelah seorang wanita melahirkan kandunganya,

maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia di lahirkan dari kandungan ibunya.

Apabila seorang wanita meninggal dunia ketika melahirkan,

maka dia tidak akan membawa dosa sedikit pun dan akan di anggap sebagai mati syahid.

Di dalam kubur akan mendapat pertamanan indah yang merupakan bagian dari taman syurga.

Dan Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala 1000 orang yang melaksanakan ibadah haji dan umrah, dan seribu Malaikat memohonkan ampunan baginya hingga hari kiamat.

7). Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang melayani suami selama sehari semalam dengan rasa senang dan ikhlas,melainkan Allah mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala 100 kali beribadah haji dan umrah.

8). Ya Fatimah, Tiadalah wanita yang tersenyum di hadapan suami,

melainkan Allah memandangnya dengan pandangan penuh kasih sayang(rahmat).

9). Ya, Fatimah, Tiadalah wanita yang membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati,

melainkan para Malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar menyaksikan pahala amalnya,

dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.

10). Ya, Fatimah. Tiadalah seorang wanita yang membantu meminyaki kepala suaminya dan menyisir rambutnya, meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya,

melainkan Allah memberi minuman dari air syurga yang di kemas indah yang di datangkan dari sungai-sungai Syurga.

Dan Allah mempermudah sakaratul maut baginya,

bebas dari siksa neraka serta dapat melintasi shiratal-mustaqin dengan selamat.

SubhanAllah begitu indah menjadi wanita sholehah, dengan kelembutan dan kasih sayangnya yang dapat merubah dunia.

Saudariku jadilah dirimu wanita yang sholehah dan taat pada suami.

Jika suamimu ridha padamu maka Allah SWT pun akan ridho padamu...

Wallohu'alam

PAHAMU SUNGGUH MEMBUATKU NGILEER


Akhir2 ini sering mikir banyak hal. banyak mengamati keadaan sekitar, menganalisa sendiri, dan akhirnya pusing sendiri iseng ditulis.
Seperti kejadian beberapa waktu lalu. Waktu itu saya sedang duduk2 santai dengan seorang teman, ketika di depan kami tiba2 ada ada seorang gadis cantik lewat, memakai rok mini. dan suatu kebetulan banget ada seorang bapak yang menjual lalapan ayam. akupun sempat bertanya sama temenku. sebut saja temenku paijo...hehehe nama samaran looo.....

AKU: jo akau mau tanya. mahal mana paha ayam goreng sama paha cewek.

PAIJO: ya..jelas mahal paha cewek dong..kamu aneh2 aja pertanyaannya.

AKU:koq bisa mahal paha cewek.

PAIJO: jelas dong. paha mulus perlu perawatan mahal...

lalu.. akupun berpikir sejenak. dan akupun menjawab.

AKU: jo. mahal paha ayam dong. kalau paha cewek bisa kita nikmati gratis.
kalau paha ayam. kamu harus bayar dulu untuk menikmatinya. wkwkwk.

Aih, sepertinya bagi kita memang tidak ada alasan yg masuk akal kan ya untuk para perempuan muslim yg menolak menutup aurat?
Sy cuman mikir kek gini. Bagaimana mungkin seseorang menunda melakukan kebaikan hanya untuk hal2 yg –menurut sy- (ehm, maaf) tidak penting? Atau ada yg bisa memberitau saya dimana letak urgensi foto yang terapasang bebas sampe membuat orang ngiler melihatnya.. termasuk aku...xixixixii
MAKLUM AKU KAN COWOK NORMAL.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Jarhad, dan Muhammad bin Jahsy bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, "Paha itu adalah aurat."

7 PINTU HOTEL DI AKHERAT



ASSALAMUALAIKUM.... SAHABAT FACEBOOKKU. yang di rahmati Allah swt.
Gayaku segudang ya.. seperti mau pidato di masjid aja...hehee
Baca baik2 ya.. firman di bawah ini....

"Neraka mempunyai tujuh pintu, untuk masing-masing pintu di huni (sekelompok pendosa yang ditentukan)" (Qs al Hijr :44)

Bagi yang berminat untuk memasuki salah satu pintu neraka, silahkan hubungi setan setempat. Hehehe Gratis koq,, gak perlu biaya dan tanpa perlu KTP atau syarat2 khusus.. hayoooo……… siapa yang mau… Aku nanti pesan pintu yang kedelapan. Buat yang suka buat dosa di facebook..xixixi termasuk gue dong. Tapi… inssaallah teman facebookku ahli sorga semuaa.. amin……

Diriwayatkan bahwa ketika Jibril turun membawa ayat di atas tadi, Nabi saw memintanya untuk menjelaskan kondisi neraka. Jibril menjawab: "Wahai Nabi Allah, sesungguhnya di dalam neraka ada tujuh pintu, jarak antara masing-masing pintu sejauh tujuh puluh tahun, dan setiap pintu lebih panas dari pintu yang lain, nama-nama pintu tersebut adalah:

1. Hawiyah (arti harfiahnya: jurang), pintu ini untuk kaum munafik dan kafir.
2. Jahim, pintu ini untuk kaum musyrik yang menyekutukan Allah.
3. Pintu ketiga untuk kaum sabian (penyembah api).
4. Lazza, pintu ini untuk setan dan para pengikutnya serta para penyembah api.
5. Huthamah (menghancurkan hingga berkeping-keping), pintu ini untuk kaum Yahudi.
6. Sa'ir (arti harfiahnya: api yang menyala-nyala), pintu ini untuk kaum kafir.

Tatkala sampai pada penjelasan pintu yang ketujuh, Jibril terdiam. Nabi saww maminta Ia untuk menjelaskan pintu yang ketujuh, Jibril pun menjawab: "Pintu ini untuk umatmu yang angkuh"; yang mati tanpa menyesali dosa-dosa mereka.
Wadoooooooooooh… gue termasuk pintu ke tujuh ni… cepet-cepet tobaaat dulu aahhh………… Tobat koq ngomong2.. ketahuan banget suka pamer aliae riya… heheheee
Lalu, Nabi saw mengangkat kepalanya dan begitu sedih, sampai beliau pingsan. Ketika siuman beliau berkata: "Wahai jibril, sesunggguhnya engkau telah menyebabkan kesusahanku dua kali lipat. Akankah umatku masuk Neraka?" Nabi Muhammad saw dengar cerita jibril langsung pingsan. Teman facebookku. Dengar aku cerita..?? pasti mikirnya… aaahhh…. Mati masih lama. Nanti aja tobat.. hayooo……….ngaku. gak ngaku ku sumpain di sambe PETIIR xixixixiii…

JADI WANITA JANGAN SUKA PERKOSA MATA LAKI2



Allah SWT berfirman :
“Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman :
Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya
dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya.
Dan hendaklah mereka menutupkan khumur (jilbab)nya ke dadanya”. (QS. An-Nur : 30-31)

Ayat ini menegaskan empat hal :
a. Perintah untuk menahan pandangan dari yang diharamkan oleh Allah.
b. Perintah untuk menjaga kemaluan dari perbuatan yang haram.
c. Larangan untuk menampakkan perhiasan kecuali yang biasa tampak.
d. Perintah untuk menutupkan khumur ke dada.
Khumur adalah bentuk jamak dari khimar yang berarti kain penutup kepala.
Atau dalam bahasa kita disebut jilbab.

Allah SWT berfirman :
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, a
nak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin :
Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal
dan oleh karenanya mereka tidak diganggu.
Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
(Qs. Al-Ahzab: 59).

Jilbab dalam bahasa Arab berarti pakaian yang menutupi seluruh tubuh (pakaian kurung),
bukan berarti jilbab dalam bahasa kita (lihat arti kata khimar di atas).
Ayat ini menjelaskan pada kita bahwa menutup seluruh tubuh adalah kewajiban
setiap mukminah dan merupakan tanda keimanan mereka.

menutup aurat adalah perintah yang datangnya dari Allah swt.
Bukan perintahku loo..... aku cuma menyampaikan bahayanya seorang wanita
yang tidak menutup auratnya apalagi sampai di ombraal di muka umum.
Tanpa seorang wanita sadari. dia tlah memperkosa mataku.
Hehehehehe.. dari mata turun ke hati. dari hati naik ke otak.
Dari otak. turun lagi ke celana. dari celana bingung cari mangsa.
Maaf... penulisnya mulai ngereesss....heheheee........

Dalam riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasulullah saw.
dengan pakaian yang tipis, lantas Rasulullah berpaling darinya dan berkata :
"Hai Asma, sesungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haidh (akil baligh)
maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini, sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan.
" (HR. Abu Daud dan Baihaqi).


Hadits ini menunjukkan dua hal:

1. Kewajiban menutup seluruh tubuh wanita kecuali wajah dan telapak tangan.
2. Pakaian yang tipis tidak memenuhi syarat untuk menutup aurat.

Dari dalil dan hadist di atas jelaslah batasan aurat bagi wanita,
yaitu seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan.
Dari dalil tersebut pula kita memahami bahwa menutup aurat adalah wajib.
Berarti jika dilaksanakan akan menghasilkan pahala dan jika tidak dilakukan maka akan menuai dosa.

Ayooo............ siapa yang kelihatan auratnya...jangan perkosa mataku ya...??
cepet2 di tutup auratnya, yang gak pakai jilbab cepet2 berjilbab.
yang pakai baju ketat yang sampai kelihatan bentuk gunungnya yang ukuran 38. atau 36.
Hafal banget sih...aku. hehehe terlalu sering lihat kali ya..??xixixixi jadi malu.
Woooow...gunung merapi beneraaan tu.. kamu gunungnya. aku yang muncraaat wkwkwkwk.


Kewajiban menutup aurat ini tidak hanya berlaku pada saat shalat saja
namun juga pada semua tempat yang memungkinkan ada laki-laki lain bisa melihatnya.
contohnya di facebook. di twitter.. apalagi di kamar...
Jaga auratmu.. jangan menyebabkan nafsu birahi tumbuh pada laki2,
saat melihatmu, berapa lama kau buka auratmu, dan berapa dosa yang kau terima dan kau sebabkan. wallahuaklam

Jumat, 23 September 2011

PASANGAN WANITA DI SURGA ADALAH ANDREAN SYAH

PASANGAN WANITA DI SURGA ADALAH ANDREAN SYAH

JUDULNYA NORAK ABIIZZZZZZZ…. TAPI ISINYA SANGAT MEMBAWA MANFAAT…AMIN…

Adikku menulis sebuah artikel tentang pasangan seorang laki-laki di surge. Bu sellvi. Kalau pasangan laki2 di surga adalah bidadari. Lalu siapa pasangan wanita di surge nanti…
(YANG PASTI AKU DONG.XIXIXI) DI LARANG KERAS PROTES YA..HEHEHEHEHE.

Dan jawabannya aku buat di facebookku. Karna di facebook cewek semua. Supaya teman-temanku. Semangat beribadah. Kalau gak mau beribadah. Nanti gak dapat cowok secakep aku looo…. Wkwkwkwk Kepedean tingkat tinggi alias edan. Sambil promosi….. siapa tau laku…

Berbagai keterangan menyebutkan kaum wanita yang masuk surga akan mendapatkan pasangan juga, yaitu suaminya sendiri (bagi yang sudah menikah di dunia dan suaminya ahli surga juga) dan yang belum memiliki suami di dunia akan dinikahkan oleh Allah denga pria ahli surga juga.

Wanita yang belum sempat menikah di dunia, maka Allah SWT akan menikahkannya di surga dengan seorang pria dari penduduk dunia, sebagaimana sabda Nabi Saw: “Di surga tidaklah ada orang yang membujang (tidak memiliki pasangan)” (HR. Muslim).

Syeikh Ibn ‘Utsaimin berkata: “Bila seseorang belum menikah, yaitu seorang wanita di dunia ini, maka sesungguhnya Allah SWT akan menikahkan dengan pria yang ia sukai di surga. Kenikmatan surga tidak hanya khusus untuk kaum pria, akan tetapi wanita. Termasuk bentuk kenikmatan (surga) adalah perkawinan.”(Al-Majmu’ al-Tsamin).

Masih menurut Syeikh Ibnu‘Utsaimin, wanita yang belum menikah atau suaminya tidak termasuk ahli surga, maka sesungguhnya bila ia masuk surga, di sana akan ada pria ahli surga yang akan memperisterinya.

Pria ahli surga lebih afdhal (utama) dari bidadari. Pria yang paling baik ada di antara pria ahli surga. Bila seorang wanita di dunia mempunyai dua suami atau lebih, ia diberi pilihan untuk memilih di antara keduanya dan ia akan memilih yang paling baik (Fatawa wa Durusul Haramil Makki/Fatwa-Fatwa Kontemporer Ulama Ahlussunnah).

Dalam hadits riwayat Thabrany, Ummu Salamah bertanya kepada Nabi Saw, “Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga?”

Rasul menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu ia pun memilih siapa di antara mereka yang akhlaknya paling bagus, lalu dia berkata, ‘Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik akhlaknya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya’. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik itu akan membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.” (HR. Thabrany).

Demikianlah Allah SWT akan memberikan imbalan bagi pria dan wanita yang beriman dan beramal saleh. ”Dan barangsiapa yang mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik” (QS. An-Nahl: 97). Wallahu a’lam.

JANGAN MUDAH MARAH. AGAR TIDAK MENJADI TEMAN SETAN



Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam: “Berilah wasiat kepadaku”. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Janganlah engkau mudah marah”. Maka diulanginya permintaan itu beberapa kali. Sabda beliau : “Janganlah engkau mudah marah”.


Pengarang kitab Al Ifshah berkata : “Boleh jadi Nabi mengetahui laki-laki tersebut sering marah, sehingga nasihat ini ditujukan khusus kepadanya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam memuji orang yang dapat mengendalikan hawa nafsunya ketika marah”. Sabda beliau : “Bukanlah dikatakan orang yang kuat karena dapat membanting lawannya, tetapi orang yang kuat ialah orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya di waktu marah”.

Allah juga memuji orang yang dapat mengendalikan nafsunya ketika marah dan suka memberi maaf kepada orang lain. Diriwayatkan dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda : “Barang siapa menahan marahnya padahal ia sanggup untuk melampiaskannya, maka kelak Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan segala makhluk, sehingga ia diberi hak memilih bidadari yang disukainya”

Tersebut pada Hadits lain : “Marah itu dari setan”.

Oleh karena itu, orang yang marah menyimpang dari keadaan normal, berkata yang bathil, berbuat yang tercela, menginginkan kedengkian, perseteruan dan perbuatan-perbuatan tercela. Semua itu adalah akibat dari rasa marah. Semoga Allah melindungi kita dari rasa marah. Tersebut pada Hadits Sulaiman bin Shard : “Sesungguhnya mengucapkan ‘a’udzuubillaahi minasy syaithanirrajiim’ dapat menghilangkan rasa marah”.

Karena sesungguhnya setanlah yang mendorong marah. Setiap orang yang menginginkan hal-hal yang terpuji, setan selalu membelokkannya dan menjauhkannya dari keridhaan Allah, maka mengucapkan “a’udzuubillaahi minasy syaithanirrajiim” merupakan senjata yang paling kuat untuk menolak tipu daya setan ini.

LAKI2 PINGIN JADI BANCI. WANITA PINGIN JADI SAPI


Dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu 'anhu, dia menceritakan.

"Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat orang laki-laki yang bersikap seperti wanita dan wanita seperti laki-laki".

Sedangkan dalam riwayat yang lain disebutkan.

"Artinya : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat orang laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki". (Hadits Riwayat Bukhari)

Tapi jaman sekarang semua sudah terbalik. Yang laki2 pakai pakai anting2. Katanya ngetreeeeeeeen. Atau biar gaul…. Padahal di hatinya. Pingin jadi perempuan… alias bancii binti bencooong.. hehehe
Kalau ceweknya… waaaah… lebih parah lagi…. Pakai celana pendek.. rambut cepak.. hidung di tindik. Katanya sih… pingin mirip sapii alias kerbau bin jaraaaaaan..xixixixi ada-ada aja hidup ini ya…

Hadist di atas menunjukkan kepada kita larangan bagi laki-laki untuk menyerupai wanita, baik itu dengan cara melembutkan suara maupun dengan menirukan gerakan, pakaian, perhiasan, dan lain sebagainya dari karakter kewanitaan. Dan menunjukkan larangan bagi wanita untuk menyerupai laki-laki, baik itu dengan cara mengkasarkan suaranya maupun dengan cara meniru gerakan dan pakaian mereka.

Musuh-musuh Islam telah berusaha menggunakan cara yang sangat buruk untuk merusak Islam dan menghancurkan akidah yang bersemayam dalam diri para pemeluknya dengan cara menyebarluaskan pakaian-pakaian wanita yang menyerupai pakaian laki-laki, misalnya celana, kemeja, jaket dan bahkan sepatu. Padahal mereka semua mengetahui bahwa Islam melarang wanita menyerupai laki-laki. Penyerupaan wanita seperti orang laki-laki merupakan awal dari cara perusakan agama Islam dalam diri wanita Muslimah.

Mengapa wanita dilarang melakukan itu ??

Karena mereka mempunyai kedudukan sebagai isteri, saudara dan sekaligus ibu rumah tangga.

Tidak diragukan lagi, sebagai seorang istri, wanita akan memberikan pengaruh terhadap suaminya, saudara dan putera-puterinya. Apabila wanita itu baik, maka akan memberikan pengaruh positif, dan apabila rusak maka akan memberikan pengaruh negatif. Wanita merupakan tiang umat, apabila dia baik maka seluruh umat akan baik dan sebaliknya apabila rusak maka akan rusak pula seluruh umat.

Sedangkan alasan penyerupaan itu, karena penyerupaan wanita seperti orang laki-laki merupakan tindakan yang keluar dari fitrahnya sebagai wanita yang telah diciptakan oleh Allah Azza wa Jalla. Penyerupaan ini termasuk dosa besar, karena adanya laknat bagi pelakunya.

Yang paling selamat bagi setiap wanita Muslimah adalah memelihara fitrah yang telah diciptakan Allah Subhanahu wa Ta'ala baginya, tidak menyerupai laki-laki dalam segala hal, meski dalam hal memakai sandal sekalipun.

Dari Ibnu Abi Malikah, dia berkata : Dikatakan kepada Aisyah Radhiyallahu Anha, "Ada seorang wanita yang memakai sandal". Maka Aisyah berkata. "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat wanita yang menyerupai laki-laki". (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Imam Abu Daud (4099) melalui Ibnu Juraij, dari Abu Abi Malikah)

ADA YANG MINAT. FACEBOOKAN DI SURGA GAK..???

ALLOH SWT BERFIRMAN..:
Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di ( muka ) bumi.
Dan kesudahan ( yang baik ) itu adalah bagi orang-orang yang bertaqwa. ( QS. Al-Qoshosh: 83 ).

Yang di maksud firman Allah di atas adalah: surga bagi orang yang tidak sombong yang mentaati perintahnya.
Maka pantaslah kita menempatinya. karna itulah janji Allah swt pada orang2 yang bertaqwa.

Siapa...??? yang mau.. main facebook di surga. kalau ada yang berminat main facebook di surga.
Silahkan hubungi para ulama dan ustad di sekitar anda. untuk membayar administrasinya. hehehe
Maksudku... kalian tanya bagai mana kita bisa mendapatkan surga bila nanti kita sudah meninggal dunia.
(DASAR.. AKU MEMANG USTAD GADUNGAN) xixixi habis mati, masih harus mendapat siksa kubur dulu.. bener gak ya..??
Bener2in aja deh... karna emang bener...


ALLOH JUGA BERFIRMAN :
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk Surga,
padahal blm datang cobaan sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu.
Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan dengan berbagai macamcobaan,
sehingga berkatalah Rosul dan orang-orang yang beriman bersamanya, Bilakah datangnya pertolongan Alloh..?
Ingatlag sesungguhnya pertolongan Alloh itu amat dekat).QS. Al-Balqoroh: 214

Kalau kalian mau atau menginginkan surga. harus di obok-obok dulu hati dan pikiran kalian dan termasuk aku.
Kalau aku sih... banyak gak kuatnya. di facebook banyak setannya. (TERMASUK AKU DONG SETANYA)
Tapi aku masih bersyukur karna temenku baik2.
Jangan besar kepala dweeeh.. kalau ku puji.. gak beneran koq aq puji kalian... xixixixi...

Kuat atau tidak menerima ujian dan cobaan dari Allah swt. Semua tergantung iman yang kita miliki.
Dan gak tergatung apa yang di gantung di pohon mangga.. gak nyambung bangeett...
MAAF USTADNYA AGAK GENDENG DIKIT. hehehee
Iman kita bisa cari melalui belajar ilmu agama sedari kecil. agar menjadi bekal di masa tua untuk mendidik anak2 kita.

Cukup sekian dulu ya... untuk gambaran surga dan keindahannya

TAWAKAL PASRAH DAN IKHTIAR



Tawakal itu bertingkat-tingkat, yaitu: Pertama, tawakalnya orang awam seperti kita kebanyakan. Kedua, tawakalnya orang khawas yang sudah jauh anak tangganya ke atas. Dan yang ketiga, tawakalnya khawasul khawas, yaitu orang yang sudah mencapai pada tingkat puncak.

Namun demikian, tawakal juga sering disalahpahami oleh sebagian di antara kita, seolah-olah orang y...ang tawakal itu pasrah. Apakah maksud dari pasrah?

Terkadang orang menyangka bahwa makna tawakal itu meninggalkan usaha dengan badan, meninggalkan pengaturan dengan hati dan jatuh di atas bumi bagaikan daging di atas landasan tempat memotong daging. Lihatlah daging di atas dapur tempat pemotongan itu! Bukanlah seperti ini seharusnya seorang muslim bertawakal, yaitu seperti daging yang tergeletak, tak ada usaha sama sekali. Ini adalah sangkaan orang-orang yang bodoh.

Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali (dalam kitab Ihya Ulumuddin) memberikan klarifikasi terhadap kita, bahwa yang dimaksud dengan tawakal bukanlah seperti itu, bukanlah hanya dengan berdoa saja, yang pokoknya semua denyut jantungnya diserahkan kepada Tuhan. Bukanlah ini yang disebut tawakal. Malah dikatakan, bahwa hal seperti ini tak lain merupakan sangkaan orang-orang yang bodoh, karena yang demikian itu diharamkan oleh syari’ah kita. Sebaliknya, kita wajib untuk bergerak. Banyak sekali ayat-ayat Alquran yang membahas mengenai hal ini. Allah berfirman:

Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (Q.S. At-Taubah: 105)

Kita tidak disuruh hanya berdiam diri saja. Malahan Allah bersumpah:

(1) Demi masa. (2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, (3) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (Q.S. Al-’Ashr: 1-3)

Jadi, jangan ada yang beranggapan bahwa semakin tinggi tingkat kepasrahan seseorang jika ia hanya berdoa saja, meninggalkan keramaian, menelantarkan anak cucu dan keluarga. Hal ini justru berdosa.

Rasulullah pernah menegur tiga komponen sahabatnya berkenaan dengan hal ini. Ketika itu ada yang menyatakan, “Ya Rasulullah, alhamdulillah, ibadahku sudah meningkat, tak pernah lagi melakukan hubungan suami-isteri. Semua itu kulakukan demi untuk berkonsentrasi penuh terhadap cintaku kepadamu lebih dari cintaku kepada istri. Cintaku tak boleh lagi berbagi selain kepadamu.”

Mendengar ini, Rasulullah setengah marah. Beliau pun berkata kepada orang itu, “Aku ini seorang rasul, tetapi juga mempunyai isteri dan anak. Haknya isteri ada pada kita, begitu juga haknya anak.”

Kemudian ada lagi yang datang, lalu menyatakan, “Ya Rasulullah, aku berbahagia, karena aku tak pernah lagi tidur malam. Waktu sepenuhnya aku gunakan untuk salat, serta puasa sepanjang hari.”

Mendengar ini, Rasulullah kemudian berkata, “Bukanlah begitu seharusnya, karena badan ini juga ada haknya.”

Sesungguhnya, pembekasan tawakal itu nampak dalam gerak-gerik seorang hamba. Bekas-bekas ketawakalan bisa dilihat jika orang tersebut berusaha dengan ikhtiarnya. Jadi, ikhtiar itu adalah usaha. Seseorang yang sakit wajib hukumnya untuk berobat. Kita tidak boleh berpasrah diri begitu saja ketika sakit. Orang yang mati dalam keadaan tidak berikhtiar, maka sama saja orang tersebut mati bunuh diri.

Ada kalanya usaha tersebut dilakukan untuk menarik manfaat, yaitu seperti bekerja. Jika kita bekerja di kantor misalkan yang itu ada gajinya, maka hal ini merupakan usaha (ikhtiar) untuk hidup. Kalau kita sudah memperoleh manfaat, kemudian kita pelihara manfaat itu, maka ini adalah bagian dari tawakal. Dalam hal ini harus pula diingat, bahwa kita jangan bersikap mubazir. Memelihara manfaat atau harta yang kita peroleh itu adalah dengan menyimpannya, sebagian kita simpan untuk keperluan darurat. Janganlah jika kita hari ini mendapatkan rezeki yang hari itu juga akan habis. Kita dianjurkan untuk menghemat.

Jika suatu waktu harta kita itu hilang, maka janganlah khawatir, karena kita sudah melakukan ikhtiar. Jika terjadi seperti ini, maka camkanlah di dalam hati, bahwa Tuhan pasti menyimpan sesuatu yang tidak berkah di dalam harta itu, sehingga Tuhan kemudian mengambilnya melalui orang lain. Janganlah bersedih jika suatu waktu kita mengalami kehilangan harta. Yakinlah, bahwa pasti ada sesuatu yang tidak bermanfaat seandainya harta itu tetap tinggal bersama kita. Tak usah meratapi barang yang hilang, sebab apa yang telah hilang itu belum tentu akan kembali.

Ikhtiar juga dilakukan untuk memelihara dari kemelaratan, yaitu seperti menolak orang-orang yang menyerang, menolak pencuri, ataupun menolak binatang buas. Dalam hal ini, kita tidak boleh berpasrah saja jika menghadapi hal-hal tersebut. Selain itu, ikhtiar juga dilakukan untuk menghindari dari penyakit, yaitu seperti meminum obat. Jika kita sakit, lalu kita kemudian tak mengobatinya, maka hal ini bukanlah tawakal, melainkan kita telah melakukan dosa.

Jadi, gerak-gerik hamba tidak terlepas dari empat hal:

Pertama, menarik kemanfaatan, yaitu seperti bekerja. Kita bertawakal, tapi kita juga bekerja. Menarik manfaat maksudnya kita berusaha yang dari usaha itu ada hasilnya. Hasilnya itu kita gunakan untuk hidup sejahtera, untuk membiayai anak-anak bersekolah, digunakan untuk menjadikan anak kita sebagai anak yang saleh.

Kedua, memelihara kemanfaatan, yaitu seperti menyimpan harta. Jika pada yang pertama tugas kita adalah mencari harta tersebut, maka yang kedua tugas kita adalah menyimpannya.

Ketiga, menolak kemelaratan. Kita tidak boleh menjadi orang yang melarat, juga menjaga dari ancaman luar. Maksudnya, jika kita sudah tahu bahwa pola hidup kita itu ujung-ujungnya akan melarat, maka hindarilah jalan itu, carilah jalan yang lain. Seandainya pun juga ada dua cabang yang itu tidak ada pilihan hidup, misalkan jika kita bertahan pada suatu pendirian maka kita akan mati kelaparan. Tapi kalau kita mengambil jalan yang lain yang itu hasilnya adalah haram, maka pilihlah yang haram itu, seandaikan memang sudah tak ada pilihan yang lain. Di dalam Alquran disebutkan, bahwa babi pun dibolehkan untuk dimakan jika dalam keadaan tak ada pilihan seperti ini. Tapi harus memang dalam keadaan yang betul-betul darurat, sehingga tak ada dosa kita melakukan itu. Darurat itu membolehkan yang tidak boleh.

Keempat, memotong kemelaratan. Misalkan, jika kita sedang sakit, maka kita harus memotong jangan sampai sakit tersebut terlalu lama. Jika flu tanpa diobati, biasanya flu tersebut baru sembuh setelah lima hari ataupun sepuluh hari. Tetapi dalam hal ini kita tahu kondisi diri kita. Biasanya jika kita meminum obat, maka flu tersebut akan begitu cepat sembuh, yaitu paling-paling hanya tiga hari. Jadi, kemelaratan tersebut harus dipotong. Jangan membiarkan diri kita begitu saja tanpa ada usaha mengobati. Memotong kemelaratan juga adalah untuk memberikan peluang kepda ibadah-ibadah yang lain. Jika kita sehat, tentunya banyak ibadah yang bisa kita lakukan, serta ibadah tersebut bisa kita lakukan secara khusyu’ dibandingkan jika kita berada dalam keadaan sakit.

Rasulullah bersabda:

Jika kamu bertawakal kepada Allah dengan tawakal yang sesungguhnya, niscaya Allah memberikan rezeki kepadamu sebagaimana Allah memberikan rezeki kepada burung yang keluar dari sarangnya pagi-pagi dengan perut lapar dan kembali pada sore harinya dengan perut kekenyangan setiap hari. Dan lenyaplah gunung-gunung penghalang dengan sebab doanya.

Tawakal yang benar adalah tawakal seperti yang disabdakan oleh Rasulullah itu. Siapa yang bekerja ataupun berikhtiar kemudian berdoa, maka inilah tawakal yang benar. Kalau hal ini konsisten dilakukan, betul-betul fokus kepada Allah dalam menyerahlan dirinya, maka Allah akan menjamin rezeki orang tersebut. Hal ini merupakan suatu mu’jizat, ada misteri di situ, yaitu misteri keikhlasan, misteri tawakal.

Jika kita telah melakukan pekerjaan secara baik dan maksimum, mungkin setelah itu ada perasaan takut dan khawatir. Janganlah takut terhadap atasan kita jika kita telah melakukan sesuatu itu dengan baik dan maksimum, yang penting kita bekerja (berikhtiar) secara baik menurut kemampuan kita. Dalam hal ini, perlu adanya ketenangan. Jangan memberi kesempatan keraguan itu muncul dalam batin kita. Inilah tawakal.

Kita mungkin pernah merasakan tidak percaya diri setelah melakukan sesuatu, padahal apa yang telah kita lakukan itu sudah cukup baik. Ada rasa takut dan bersalah, seakan-akan yang telah kita lakukan itu tidak maksimal. Orang yang selalu digelisahkan oleh keraguannya sendiri, maka itu bukanlah tawakal. Orang yang tawakal, maka dia akan percaya pada dirinya sendiri. Dia telah berikhtiar, selebihnya diserahkan kepada Allah.

Kalau memang standard atasannya melebihi dari apa yang dilakukannya, maka ia akan menyerahkan kepada Allah, sebab Allah hanya menciptakan kadarnya seperti itu. Hingga kita tetap bisa bersikap tenang ketika dimarahi. Kalau memang kita bisa bersikap seperti ini, maka di saat yang lain mungkin atasan kita itu akan meminta maaf kepada kita. Mungkin juga kita akan dicari, karena walaupun terdapat kekurangan pada pekerjaan kita itu, tetapi istiqamahnya ternyata yang dibutuhkan oleh atasan kita, daripada dibandingkan dengan yang lain, sempurna tetapi munafik.

Ini adalah hal yang sangat penting untuk kita semua. Tidak perlu memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang sangat sempurna menurut standardnya orang lain, apalagi hal itu di luar kemampuan kita. Misalkan, kita hanya S1, tetapi kemudian ditantang untuk melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh orang yang sudah S3. Bukanlah tawakal namanya jika kita tetap memaksakan untuk melakukan sesuatu yang di luar kemampuan kita.

Tawakal itu jika kita bekerja sesuai dengan apa adanya yang ada pada diri kita, bukan bagaimana seharusnya yang diinginkan oleh atasan kita. Karena, kalau kita selalu terbayangi oleh standardnya atasan kita ataupun standardnya orang lain, maka kita pasti selalu takkan pernah percaya diri. Sebaik apapun pekerjaan kita, ternyata itu masih ada kurangnya, karena di atas langit masih ada langit lagi. Orang yang seperti ini adalah orang yang tidak berperasaan tawakal. Orang yang berperasaan tawakal adalah orang yang apapun terjadi, maka itulah dirinya. Tapi hal ini harus konsisten dilakukan.

Kalaupun ada persoalan, misalkan dimarahi ataupun dicela, pada saat-saat seperti ini kita perlu tuma’ninah sebentar. Endapkanlah sebentar, kemudian kita berdoa kepada Allah bahwa ikhtiar kita itu sudah cukup tetapi atasan kita masih menganggapnya kurang. Kita serahkan diri kita kepada Allah, laa hawlawala quwwata illa billah. Insya Allah nantinya akan ada kemu’jizatan (keajaiban). Namun persoalannya selama ini, bahwa kita jarang sekali mau bertuma’ninah setelah melakukan ikhtiar.

Kita sudah melakukan kerja yang maksimum, tetapi kita dimarahi, seolah-olah kita terpengaruh, bahwa memang kita yang salah. Padahal dengan seperti ini, berarti kita telah menafikan kerja maksimum yang telah kita lakukan menurut kemampuan kita. Wakafkanlah diri kita kepada Allah pada saat-saat ini. Ingatlah Allah sambil kita berpasrah di dalam hati. Yakinlah, bahwa nantinya pasti akan ada jawaban. Tidak akan ada orang yang jatuh jika ia telah berikhtiar dan berdoa lalu menyerahkan dirinya kepada Allah.

Ingatlah ada dua istilah, yaitu menyerahkan diri dan pasrah. Kita sudah berikhtiar melakukan yang secara maksimum sesuai dengan kemampuan kita. Kemudian setelah itu serahkanlah hasil kerja kita tersebut kepada Tuhan. Setelah itu barulah kita pasrah. Menyerahkan diri berbeda dengan pasrah. Pasrah adalah puncak dari semua usaha yang kita lakukan itu. Jadi, anak tangganya adalah ikhtiar (berusaha), sesudah itu tawakal (menyerahkan), sesudah itu barulah pasrah. Janganlah kita langsung pasrah tanpa melewati dua anak tangga di bawahnya, yaitu tak ada ikhtiar dan tawakal.

Ketika kita sedang menghadapi suatu problem, maka ingatlah Allah pada saat itu. Pada kondisi ini, baik itu atasan ataupun orang lain, apakah mereka mampu melawan Tuhan? Pada waktu itu, kita sudah berada di dalam genggaman Tuhan. Masih adakah kekuatan lain yang akan merampas kita yang sudah berada di dalam genggaman Tuhan? Jawabannya, tidak ada yang mampu merampas kita jika kita sudah berada di dalam genggaman Tuhan. Tapi ini harus dilakukan dengan haqqul yaqin, yaitu jangan setengah-setengah. Pada umumnya, pasrahnya kita itu setengah-setengah (tanggung).

Janganlah kita takut dipecat. Justru kalau kita takut, malahan mungkin akan dipecat. Dalam hal ini, jadilah seperti baja, yaitu istiqamah, sehingga si pemecat itu akan kalah. Kalau kita menyerahkan diri ini sepenuhnya kepada Allah, maka hukum alam (sunnatullah)nya yang berlaku adalah pasti Tuhan akan melindungi kita. Tapi kalau kita ragu, maka sama saja kita sudah bersikap syirik, yaitu pada satu sisi kita percaya Tuhan, tetapi pada sisi yang lain kita selalu dirundung rasa takut.

Berani membunuh keraguan, itulah yang dicari oleh orang banyak. Tapi sangat sedikit yang bisa mencapai pada tingkatan tersebut. Bagaimanakah membunuh keraguan? Caranya, kita harus haqqul yaqin.

Sebagian para ulama mengatakan, bahwa semua hamba itu berada dalam rezeki Allah. Akan tetapi sebagian dari mereka itu memakan dengan kehinaan, yaitu seperti meminta-minta. Maksudnya, karakter orang tersebut memang suka meminta-minta. Memang dahulunya ketika miskin kebiasaannya adalah meminta-minta. Tetapi ketika sudah kaya, kebiasaan meminta-minta itu masih ada. Ironisnya, kalau tempat ia meminta itu lebih rendah daripada dirinya sendiri.

Tidak pantas jika ada atasan yang meminta kepada bawahannya, melainkan dialah seharusnya yang memberi kepada bawahannya. Jika ada yang seperti ini, maka yakinlah, apa yang didapatnya itu tak ada keberkahannya. Sekalipun ia memiliki banyak harta, tetapi jika semuanya itu diperoleh dari meminta-minta, maka tak ada keberkahan di dalamnya.

Tangan yang di atas itu lebih baik daripada tangan yang di bawah. Meminta itu hanyalah kepada Allah, bukanlah kepada makhluk. Tidak usah menambah rezeki jika jalannya adalah dengan meminta-minta. Mintalah kepada Allah, hindarilah meminta kepada sesama manusia. Meminta yang dimaksud adalah potong kompas (jalan pintas). Orang yang menjadi tempat meminta-minta itu mendapatkan harta dengan bermandikan keringat, tetapi kita seenaknya saja meminta. Meminta tersebut bentuknya juga bermacam-macam: ada yang berbentuk proposal, dan berbagai macam bentuk lainnya. Apalagi kalau memang memintanya itu dilakukan di pinggir jalan, yaitu sengaja mendramatisir dirinya sebagai orang miskin, padahal ternyata dia bukanlah orang yang pantas untuk meminta-minta. Tak ada keberkahan yang didapatkan melalui cara seperti ini. Lebih baik kita hidup dalam kesederhanaan tetapi memiliki harga diri, dibandingkan hidup berkecukupan tetapi dengan cara menjual harga diri.

Sebagian dari mereka dengan jerih payah dan menunggu seperti para pedagang. Ini mungkin lebih baik, karena ada usahanya. Sebagian lagi dari mereka dengan membuka usaha seperti perajin (tukang), jadi lebih terprogram rutinitasnya, prediksi-prediksinya, dengan menggunakan sistem yang rapi, ada tenaga kerja (karyawan), bukan spontanitas dirinya sendiri yang mendapatkan keuntungan, tetapi ini sudah menggunakan sistem yang rapi. Dan sebagian dari mereka itu dengan kemuliaan, seperti para ahli tasawuf yang menyaksikan kepada Allah Yang Maha Mulia, kemudian mereka itu mengambil rezeki mereka dari kekuasaan-Nya, mereka tidak melihat perantaraannya.

Jadilah pedagang yang sufi. Kita boleh banyak memiliki cabang-cabang usaha, tetapi pada sisi lain kita juga harus dekat kepada Allah. Orang yang seperti ini membuat orang lain menjadi iri. Dunianya kaya, akhiratnya juga kaya. Orang yang diberi kemuliaan seperti ini harus lebih banyak bersyukur dibandingkan yang lain. Bersyukurnya tidak hanya sekedar tahmid. Kalau tahmid hanya sekedar mengucapkan Alhamdulillah, sedangkan bersyukur dilakukan dengan disertai tindakan nyata.

Bagaimanakah gaya sufi yang dimaksud? Yaitu menarik manfaat, misalkan memiliki perusahaan, memiliki cabang-cabang usaha yang banyak, pekerjaan di mana-mana, tetapi ia memelihara yang bermanfaat itu. Menyimpan harta dengan baik. Barang siapa yang memperoleh harta, baik itu yang merupakan warisan, ataupun memang hasil kerja dan jerih payahnya, atau dengan sebab apapun juga, maka yang harus dilakukan oleh orang tersebut adalah hanya mengambil sekedar kebutuhannya ketika itu.

Orang kaya yang sufistik seperti inilah modelnya. Ia makan apabila lapar. Jangan mentang-mentang kaya, lalu bersikap boros. Salah satu hikmah kita berpuasa adalah kita tidak lagi terlalu tergila-gila dengan jenis makanan apapun. Ia memakai pakaian jika ia telanjang. Kalau tidak ada lagi pakaiannya, barulah ia membeli yang baru. Dan ia membeli tempat tinggal yang sederhana. Bagi mereka, tidak perlu lagi rumah mewah. Dan jika ia memiliki kelebihan, maka akan dibaginya kepada yang membutuhkan. Besar ataupun kecil yang dibaginya itu tergantung dia, karena kondisi kehidupan kita juga harus dihitung. Ia tidak mengambilnya dan tidak pula menimbunnya.

Ingatlah, bahwa yang kita bawa ketika mati hanyalah kain kafan. Menurut Rasulullah, bahwa ada tiga hal yang akan menyertai ketika seseorang meninggal dunia. Tetapi yang paling dicintainya justru itulah yang paling pendek mengantarnya hingga ke kuburan. Yang paling kita cintai adalah istri atau suami kita. Secinta apapun seorang istri terhadap suaminya, atau seorang suami terhadap istrinya, dia tidak akan mau menemani pasangan hidupnya itu di dalam liang lahat.

Sesudah istri, anak, ataupun keluarga, barulah harta. Harta ini masih lumayan, karena masih mau menyertai kita dalam bentuk tujuh lapis kain kafan. Tapi yang paling sering kita benci, justru itulah yang paling lama mengawal kita, bahkan tanpa batas. Itulah yang disebut dengan amal. Jarang sekali amal yang dilakukan itu kita laksanakan dengan nikmat, melainkan lebih banyak membebani kita. Tetapi justru yang paling membebani kita inilah justru yang paling abadi menyertai kita.

Yang paling kita cintai paling hanya sampai di permukaan (atas) kuburan menyertai kita. Harta yang kita miliki paling hanya sampai di dalam kuburan (itupun hanya berbentuk kain kafan). Sedangkan amal yang kita lakukan akan selamanya menyertai kita, bahkan hingga di hari akhir, di padang mahsyar, bahkan hingga di dalam surga.

HUKUM NIKAH SIRI

Secara harfiah “sirri” itu artinya “rahasia”. Jadi, nikah sirri adalah pernikahan yang dirahasiakandari pengetahuan orang banyak.

Sedang menikah sendiri arti dari segi bahasa adalah : Ikatan/ Simpul. Dari segi Syara’ nikah adalah : Suatu ikatan atau akad yang menghalalkan pergaulan dan pembatas hak dan kewajiban serta tolong-menolong diantara seorang laki-laki dengan seorang perempuan yang bukan mahram.
...
Dalam menikah ada rukun-rukun yang harus dilaksanakan agar pernikahan ini dapat dinyatakan syah. Rukunnya adalah sbb:

1. Adanya seorang laki-laki sebagai mempelai pria

2. Adanya seorang perempuan sebagai mempelai wanita

3. Wali yang Adil

4. Adanya Ijab Qabul.

Dalam masyarakat sekarang ini ada beberapa keadaan yang menjadikan sebuah pernikahan dikategorikan dalam nikah siri.

1. Menikah tanpa adanya seorang wali/ rukun diatas tidak lengkap.

2. Menikah dengan telah memenuhi semua rukun menikah diatas, tetapi tidak disyahkan secara hukum negara (tidak didaftarkan ke KUA setempat)

Untuk point 1. Pada umumnya para ulama tidak memperbolehkan bahkan ada yang dengan tegas mengatakan bahwa pernikahan itu batal adanya. Menganggap bahwa pernikahan dengan kondisi seperti diatas sama halnya dengan tindakan prostitusi. (Hukum Pernikahan harus di fasakh)

Pada point ke 2, secara hukum Islam.. pernikahan ini sudah menjadi syah adanya.Tidak ada satupun Ulama yang menyatakan perkawinan ini harus dibatalkan.

Hanya saja.. sebagai seorang muslimat yang hidup dibawah naungan Negara Republik Indonesia, kita adalah warga negara dari negara ini. Ada hukum-hukum yang harus kita tepati dan jalankan. Dan akan ada sangsi dari setiap tindakan kita yang melanggar ketentuan hukum tersebut diatas. Dengan menikah secara siri, Hukum Negara tidak berpihak kepada pengantin Perempuan

Yah.. dijaman sekarang ini.. apapun bisa terjadi.., karena itu wajib kita berusaha lebih keras sebelum bertawaqal kepada Allah azza wa jalla.

Tidak sedikit cerita yang beredar.. bagaimana seorang wanita yang akhirnya menemui persoalan ketika perkawinannya sudah tidak semulus dulu.. dari yang

1.Tidak mendapat pengakuan sebagai seorang istri

2.Yang kehilangan haknya sebagai ahli waris

3.Anak-anak yang tidak mendapatkan pengakuan dari sang ayah sebagai anak kandung

4.Kesulitan mengurus surat-surat yang berhubungan dengan “status”nya misalnya KTP dan lain sebagainya

Baiklah… kita memang mesti berbaik sangka pada setiap orang.., anggaplah.. bahwa penikahan ini dilaksanakan benar-benar karena niat tulus dari kedua orang mempelai yang ingin melaksanakan ketentuan tentang sebuah pernikahan seperti telah saya tuliskan diatas.. Tetapi.. siapa yang berani bermain-main dengan umur manusia? Ketika Nikah siri sudah dilaksanakan.. dan karena satu dan lain sebab, ternyata pengurusan surat ke KUA belum sempat dilaksanakan.. ajal sudah menjemput…

Status sang Istripun menjadi tak menentu… Janda bukan.. Gadispun bukan… Dan jika ternyata sang Istri telah mengandung.. tanpa surat nikah.., dengan suami yang sudah menjadi almarhum.. sang anak akan tercatat sebagai anak luar nikah.., hasil hubungan gelap.., tidak dapat mengurus akte kelahiran.. buntutnya akan terus berkepanjangan hingga segal hal yang berkaitan dengan status sang anak.. Apalagi jika pihak keluarga mempelai laki-laki tidak menyetujui… makin parahlah kondisi yang harus dihadapi. (Ya Allah berilah kemudahan bagi mereka-mereka yang mengalami kesulitan hidup seperti ini)

Tentunya.. dari pasangan yang memang bertujuan benar.. keadaan yang timbul karena sebab-sebab tidak memiliki status hukum secara benar (tidak punya surat nikah yang dikeluarkan KUA) bukanlah hal yang diharapkan. Mereka ingin pernikahan ini akan berlangsung selamanya.. (hingga ajal memisahkan) dalam keadaan yang penuh bahagia, saling mengasihi, saling menjaga, saling menghormati bersama-sama mengayuh bahtera rumah tangga. Baik ini yang melibatkan hanya kedua mempelai atau seluruh keluarga besar kedua mempelai.

Maaf mungkin saya kelihatan begitu “paranoid” dalam menyampaikan. Hal ini saya ungkapkan berangkat dari banyak kisah dari para perempuan yang mengalami kondisi sangat tidak menyenangkan dari sebuah pernikahan siri. Sebut saja.. seorang selebriti yang dikabarkan pernah menikah siri dengan seorang pejabat tinggi dari zaman Orde Baru.., Atau. orang-orang yang memilih menikah siri karena perbedaan status kewarganegaraan.. , Ataukah karena usia yang terlalu belia sehingga tidak cukup syarat diakuinya.. pernikahan ini oleh negara. dsb-dsbnya.

Jadi menurut saya.. selain menikah secara Hukum Agama, seorang perempuan sangat membutuhkan adanya pernikahan yang diakui keberadaannya oleh Negara melalui adanya bukti-bukti otentik dan tertulis.

Bagaimanapun juga, kita (para wanita) mempunyai kewajiban untuk menjaga harkat dan martabat kita sebagai seorang muslimah.. yang dewasa dan bertanggungjawab. Disisi lain, sang suamipun punya kewajiban untuk menjaga dan melindungi istri dan anak-anaknya dari segala hal yang dapat menjatuhkan harkat dan martabat mereka. Ini adalah salah satu hal yang menyebabkan perkawinan akan sakinah, mawadah warahmah… Insya Allah

Seandainya.. setiap orang memahami akan hal ini… Subhanallah… Tidak akan ada lagi pernah adaanak-anak yang terlantar… istri-istri yang terdzolimi… dsbnya (Ya Allah hindarkan kami semua dari cobaan yang semacam ini… )