Subscribe:

Pages

Jumat, 25 November 2011

SOAL MAUT


Sebagaimana kita maklum, Alloh jadikan makhluk yang bernyawa ada batasnya. Hidup itu ada batasnya, ialah yang dinamakan "Ajal"
seperti Firman Alloh dalam Al-Qur'an :

إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

"Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). (10:49)"

Alloh Subhanahu Wa Ta'alaa Maha Bijaksana untuk mengambil nyawa hamba-Nya, tidak datang memperkosa begitu saja, tetapi dengan adil dan teliti. Biasanya Jika seseorang manusia akan sampai ajalnya, keluarga orang itu kadang-kadang mendapat alamat atau tanda-tanda. Misalnya jika salah seorang kelaurga ada yang akan meninggal dunia, maka diantara keluarga ada mimpi copot gigi. Demikian penulis alamkan berkali-kali. Atau kelakuan orang yang akan meninggal itu sendiri nampak ganjil-ganjil dan sebagainya.
Dan macam-macam pula yang menjadi sebab yang akan mendatangkan kematian manusia yang pada umumnyadisebabkan karena penyakit. Akan tetapi jaman sekarang banyak sekali yang mendatangkan sebab kematian manusia, sebab tabrakan kendaraan, sebab terkena setrum listrik, sebab karena pembunuhan, sebab bencana alam,sebab peperangan dan 1001 macam sebab lagi. Maka sedah menjadi peraturan atau hukum Alloh, Ia menjadikan sesuatu dengan ada sebab. Misalnya, Dia akan menjadikan keturunan manusia disebabkan dengan perkawinan seorang lelaki dengan seorang perempuan. Begitu seterusnya hukum Alloh berlaku sampai hari penutupan dunia, yaitu Kiamat.
Firman Alloh di dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 62 :

وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللَّهِ تَبْدِيلًا

"kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah."

Kalau pada zaman dahulu hanya kaum wanita yang melahirkan anak, maka sekarang pun begitu Tuhan jadikan, ya kaum wanita yang hamil dan melahirkan. Dari semenjak Sitti Hawa sampai sekarang dan sampai nanti akan datang.
Firman Alloh di dalam surat Al-'Imraan ayat 154 :

قُلْ لَوْ كُنْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَىٰ مَضَاجِعِهِمْ

Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh".

Keterangan Alloh seperti ini sering terjadi, seperti pernah diceritakan peristiwa yang terjadi di zaman Nabi Sulaiman a.s.
Suatu ketika Nabi Sulaiman a.s. sedang duduk berkumpul bersama jama'ahnya sedang memberi pelajaran agama. Maka disaat itu datang seorang tamu yang tidak dikenal, yang matanya tidak lepas memandang kepada salah seorang yang hadir. Semua yang hadir menyaksikan, kemudian setelah sang tamu bercakap-cakap sebentar lalu keluar menghilang, maka pemuda yang dipandang oleh sang tamu tiba-tiba timbul mempunyai rasa gelisah, minta diantar pulang, sedang rumah orang itu jauh sekali, yaitu dinegeri cina.
Kemudian Nabi Sulaiman a.s. mengantarkan pemuda itu dengan menggunakan permadani yang dibawa angin.
Setelah pemuda itu diantarkan pulang, lalu Nabi Sulaiman a.s. menerangkan sebagai berikut :
"Sebenarnya tamu yang datang itu adalah Malaikatul-Maut. Siapa yang sangka dia datang merupakan dirinya seperti manusia. Dia bercakap-cakap padaku, katanya menurut catatannya, bahwa pemuda itu harus mati di negeri cina, tapi orangnya masih berada disini. Jadi malaikat itu meminta bantuanku supaya mengantarkan cepat-cepat ke negerinya. Demikian permintaan dan tugas malaikat itu, maka seketika sampai ke negerinya, ia terjatuh dari atas permadani, maka di saat itu Malaikatul-Maut mengambil nyawanya.
Tersebut pula dalam riwayat lain pada zaman dahulu, ada seorang laki-laki yang shalih, yang selalu mendo'a setiap hari demikian :
"Ya Alloh Ya Tuhanku, ampuni aku dan malaikat matahari"
Kemudian Alloh menyuruh Malaikat Matahari turun kebumi mengunjungi orang itu. Katanya : "Sesungguhnya engkau selalu mendo'akan aku, apakah kebutuhanmu?"
Jawab orang laki-laki itu : "Kebutuhanku, ialah bawalah aku ketempatmu, dan tanyakan kepada malaikatul-maut kapan sampai ajalku?
Lalu malaikat itu membopong orang itu, pergi ke tempatnya di matahari. Kemudian malaikat itu pergi bertanya kepada malaikatul-maut, soal ajal orang itu.
Malaikatul-maut segera melihat daftar nama-nama manusia, kemudian berkata : "Ya sudah dekat saatnya, bahwa ia akan mati bila sudah berada di matahari."
Maka tidak ayal lagi, malaikatul-maut mencabut nyawa orang laki-laki itu.
Itulah cerita zaman dahulu. Bagaimana cerita zaman sekarang?
Seorang muda ganteng, segar bugar, alias sehat badan dan sehat Fikirannya. Tinggal di kampung duri Barat Jakarta Pusat. Suatu ketika tiba-tiba saja datang ingatannya ia ingin pergi ke bogor. Lalu dipinjamnya sepeda motor tetangganya. Dengan senang hati tetangga ini memberi pinjam kepadanya. Kemudian berangkatlah pemuda itu dengan sepeda motor menuju tempat tujuannya, apa yang terjadi sesudah itu? Tiba-tiba keluarga mendapat telegram dari bogor, bahwa pemuda tersebut mendapat kecelakaan motor di bogor dan meninggal dunia di rumah sakit. Yang anehnya motor yang digunakan itu hanya mendapat kerusakan ringan saja. Dan penulis sendiri hadir membacakan do'a ketika diadakan tahlil malam pertama di rumahnya. Banyak cerita-cerita yang serupa dengan kejadian seperti demikian itu.
Demikian itulah yang dinamakan Qadha dan Qadar.

0 komentar:

Posting Komentar