Marilah kita ikuti rombongan Nabi pergi ke Istana Agung Haziratul Qudsiyah. Alangkah
nikmatnya pemandangan dilihat dari udara, beberapa kota dan
negeri-negeri yang mereka lalui, ada kira-kira sepuluh kota-kota besar
yang mereka lalui diatasnya. Kelihatan jelas Istana-Istana besar tempat
kediaman para Nabi dengan kubahnya yang cembung dan amat permai serta
menara-menaranya yang menjulang keangkasa. Jalan-jalan raya dan
sungai-sungainya membentang ditengah-tengah kota dan tempo-tempo
melintasi beberapa buah bukit yang penuh berederet-deret dengan
gedung-gedung indah tempat orang bertamasya. Tidak
lama mereka terbang, mereka telah sampai dan melintasi sebuah kota yang
indah dengan gedung-gedungnya yang terbuat dari perak asli sehingga
berkilat-kilat cahayanya. Luas kota itu persegi, kira-kira memakan waktu
1000 tahun hari dunia. Sekejap
kemudian kota-kota itu sudah tertinggal dibelakang mereka, dan kini
nampak kota yang lain lagi, lebih indah dan lebih mentereng lagi,
gedung-gedungnya dibuat dari emas murni, bermenara sangat tinggi dan
sangat bagus. Luas kota itu lebih besar dari kota pertama tadi. Kemudian
sekejap itu pula sudah berada diatas kota lainnya, bahkan
gedung-gedungnya lebih tinggi mencakar langit serta menara-menaranya
kelihatan lebih tinggi lagi, dan sangat bagus. Gedung-gedungnya dibuat
dari batu-batu mulia, dari Zambrud dan Zubarjad yang hijau
berkilau-kilauan. Ajaib sungguh, pemandangan yang nampak dari udara
walaupun mereka dalam kendaraan mereka dapat melihat bebas lepas
kemana-mana. Dibawah mereka istimewa pula mereka terbang tidak begitu
tinggi. Mereka duduk dengan aman dan senang hati melihat-lihat dari
udara. Kendaraan mereka bergerak cepat menuju satu arah, menuruti
kendaraan yang dimuka, yang ditumpangi oleh pemimpin mereka, ialah Nabi
Besar Muhammad s.a.w. dan berkibarlah bendera kebesaran Nabi dimuka
kendaraannya. Maasya Alloohu kaan wamma lam yasya' lam yakun. Kendaraan itu terbang sangat teratur beriring-iringan berbaris sangat panjang dengan tidak putus-putusnya. Demikianlah
rombongan udara itu terbang non stop melintasi diatas beberapa
kota-kota besar dalam syurga. Jika telah demikian, lupalah mereka akan
kesukaran mereka dikala mereka hidup didunia. Tidak sia-sialah amal
perbuatan mereka, waktu dahulu dialam mayapada, itulah pahala mereka
suatu ganjaran yang memuaskan sebagai pembalasan kebaktian mereka kepada
Tuhan Zuljalali wal ikrom.
Sudah
sepuluh negeri yang mereka lalui, dan kota-kota besar. Nyatalah bagi
mereka, bahwa alam syurga atau alam akhirat sangat luas dan sangat
bagus, sangat mentereng dan sangat modern. Kalau di banding dengan
kota-kota dunia, dan gedung-gedung didunia, sangat jauh ketinggalan
jaman dari gedung-gedung di syurga. Baik bentuk atau modelnya, apalagi
batu-batu mulia sudah barang tentu, tidak akan sanggup manusia dunia
mencari bahan bangunan gedung seperti bahan-bahan yang dipakai untuk
membangun seperti gedung-gedung di syurga. Nyatalah Alloh subhanahu wa
Ta’ala Maha Kuasa. Kalau saja makhluk manusia di dunia yang dijadikan,
diberikan 1001 macam akal pikiran oleh Alloh sudah dapat menggunakan
pesawat udara super sonic yang cepatnya sama dengan kecepatan jalan
suara, dengan menggunakan tenaga atom atau nuklir, mengapa tidak kuasa
Alloh menciptakan suatu kendaraan yang lebih cepat dan lebih modern dari
perbuatan atau ciptaan manusia? Diceritakan di dalam perjalanan menuju
istana Agung Haziratul Qudsiyah, alangkah gembiranya penduduk syurga,
menikmati pemandangan yang indah-indah dari udara, karena mereka
melintasi beberapa buah kota yang besar-besar diantaranya ada sepuluh
buah kota yang dilaluinya.
Marilah
kita ikuti rombongan itu pergi ke Istana Haziratul Qudsiyah. Tidak lama
mereka berjalan, mereka sudah sampai dan tengah melintasi diatas sebuah
negeri yang kota-kotanya sangat indah. Bangunan dan gedung-gedungnya
terbuat dari perak, sehingga gemerlapan putih bercahaya-cahaya. Luas
kota itu persegi sekira-kira perjalanan 1000 tahun atau sehari buat
waktu disyurga kalau hanya berjalan kaki. Sekejap mata, kota-kota itu
sudah tertinggal dibelakang, dan tampak dimuka, suatu negeri yang
kelihatan kota-kotanya lebih indah, dan lebih mentereng,
gedung-gedungnya dibuat dari emas murni, bermenara yang sangat tinggi
dan sangat bagus. Luas negeri itu dua kali lipat dari kota-kota tadi.
Kemudian
dalam beberapa detik kota-kota itu sudah dilalui dibelakang, dan Nampak
pula sebuah negeri yang lebih luas lagi, kota-kota dan gedungnya yang
mencakar langit dan bermenara yang sangat tinggi. Gedungnya berwarna
hijau berkilau-kilauan, dibuat dari batu mulia dari Zambrud, dan
Zubarjad yang sangat indah sekali.
Ajaib
sungguh pemandangan yang terlihat dari udara. Walau mereka dalam
kendaraan, mereka dapat melihat bebas lepas ke bawah dan kemana-mana.
Mereka duduk dengan aman diatas kendaraan itu.
Demikianlah
rombongan itu dalam perjalanan menuju Istana Agung Haziratul Qudsiyah,
satu demi satu negeri-negeri besar yang mereka lalui. Takjub mata mereka
melihat akan kebagusan alam di Syurga, lain seperti didunia, karena
Istana-istana dan gedung-gedung besar bukan buatan manusia.Di dalam
akhirat manusia tidak turut mengatur roda pemerintahan. Semua Tuhan
miliki sendiri, diatur oleh petugas-petugas atau malaikat-malaikat yang
merupakan aparat pemerintahan Alloh didalam akhirat.Demikian seterusnya
rombongan udara itu, mereka it uterus menerus non stop berjalan melalui
beberapa kota-kota besar yang mereka lalui, nyata sekarang bagi mereka,
bahwa alam akhirat, bukan suatu alam khayal atau impian, bukan pula
suatu alam yang abstrak dan bukan semata-mata alam fatamorgana. Dia
adalah alam yang maha besar, alam yang maha luas, dialah alam yang lain
dari pada yang lain, dialam mana makhluk manusia tidak turut campur
tangan didalam mengatur roda pemerintahan. Yang menjadi raja disitu,
semata-mata tergenggam ditangan raja dari segala raja, pencipta alam
langit dan bumi pencipta makhluk manusia ialah MALIKI YAUMIDDIEN, Tuhan
Robbul ‘alamien.
Kota-kota
syurga sangat bagus dan mentereng, dan sangat serba modern, kalau
dibandingkan dengan kota-kota di dunia, dengan kota amerika yang
termashur, maka masih jauh sangat ketinggalan.
Baik bentuk maupun gayanya, apalagi tembok dindingnya yang dibuat dari
batu-batu mulia, dari batu permata, mutiara dan sebagainya yang mana
sudah tentu tidak akan sanggup manusia mendatangkan bahan seperti itu
untuk membuat gedung-gedung yang demikian itu.
Nyatalah
sudah, Alloh itu Maha Kaya dan Maha pencipta, cobalah anda bayangkan,
apakah anda tidak merasa bahagia kalau anda adalah salah seorang yang
turut serta dalam rombongan mereka itu? Apakah anda tidak merasa bahagia
kalau anda memiliki gedung-gedung yang indah-indah? Apakah anda tidak
merasa senang, kalau anda memiliki kendaraan seperti yang dipunyai oleh
penduduk syurga? Apakah anda tidak merasa nikmat, kalau anda mempunyai
dan dapat menikmati segala makanan dan buah-buahan yang lezat dan
minuman yang sedap-sedap? Apakah anda tidak merasa puas kalau anda
beristeri yang cantik, tubuh padat berisi, sehat, kuat, suci dan murni?
Mereka tidak usah mikir apa-apa, Cuma tahunya makan minum, pelesir
dengan sesukanya. Kekal selama-lamanya.
ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Itulah kemenangan yang besar”
0 komentar:
Posting Komentar